Perkembangan ilmu pengetahuan dapat diibaratkan seperti sebuah
proses pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup yang semakin lama semakin
baik dan sempurna. Berbagai penemuan-penemuan oleh berbagai ahli yang bertujuan
untuk mensejahterakan manusia terus bermunculan.
Saya akan berbagi ilmu yang
saya dapat ketika kuliah pertemuan pertama bersama Bapak Ahmad Shobrun Jamil,
S.Si, M. Si. Beliau dalah dosen untuk mata kuliah Biologi Sel, dalam kuliah
tersebut beliau menyampaikan salah satu contoh perkembangan dunia ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan biologi sel.
Contoh yang
disampaikan oleh beliau adalah tentang pemanfaatan bakteri E.Coli untuk
pembuatan hormon insulin. Seperti yang kita ketahui , bahwa hormon insulin
memiliki efek yang besar pada penderita diabetes militus (DM). Penderita
diabetes militus memiliki tekanan gula darah darah yang sangat tinggi karena
pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin. Lalu bagaimana cara mengatasi
hal tersebut? Apakah dengan mengambil hormon insulin dari manusia lain? Dan apa
hubungan antara hormon insulin dengan perkembangan ilmu pengetahuan?.
Jika untuk
menyelamatkan penderita diabetes militus dengan cara mengambil hormon insulin
dari manusia lain, maka penyelesaian tersebut sangat kurang efektif. Disinilah
muncul sebuah penyelesaian yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan yang dinilai lebih efektif untuk menyelamatkan para penderita
diabetes mlitus. Penyelesaian tersebut adalah dengan memanfaatkan bakteri E.ColI. Caranya adalah dengan cara mengambil
DNA penderita diabetes militus lalu DNA tersebut dipotong-potong selanjutnya
bakteri tersebut ditempelkan pada potongan-potongan DNA penderita diabetes
tersebut. Mengapa bakteri yang dipilih? Karena pertumbuhan bakteri sangat
cepat. Bakteria E.Coli juga mudah untuk didapatkan, karena bakteria E.Coli
terdapat pada kotoran sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar